SENAYAN POST - Pemerintah Rusia belum lama ini menanggapi kritik dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden atas rencana Moskow untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.
Rusia mengatakan bahwa Amerika Serikat juga melakukan penempatan senjata nuklir taktis di beberapa wilayah di Eropa, menanggapi kritikan Joe Biden.
Sebagaimana diketahui, Rusia pertama kalinya menempatkan senjata nuklir taktis di luar wilayahnya sejak jatuhnya Uni Soviet tahun 1991 dan tidak luput dari kritikan Amerika Serikat.
Sementara itu, Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan bahwa senjata tersebut sudah bergerak.
Biden mengatakan pada Jumat lalu bahwa ia memiliki reaksi yang sangat negatif terhadap rencana Moskow.
Senada dengan Biden, Departemen Luar Negeri AS juga menyampaikan kecaman yang sama.
Baca Juga: Nonton Dr Romantic 3 Episode 10 Sub Indo Tayang di Mana? Simak Link Nonton dan Spoiler Terbaru
Kedutaan Besar Rusia di Amerika Serikat mengatakan bahwa itu adalah hak Moskow untuk memastikan keamanan negaranya.
"Merupakan hak berdaulat Rusia dan Belarus untuk memastikan keamanan mereka dengan cara yang kami anggap perlu di tengah perang hibrida skala besar yang dilancarkan oleh Washington terhadap kami," kata kedutaan Rusia di Amerika Serikat dalam sebuah pernyataan sebagaimana dilansir SenayanPost.com dari Reuters pada 27 Mei 2023.
Rusia memastikan hal tersebut sesuai dengan hukum internasional yang berlaku.
Amerika Serikat mengatakan dunia menghadapi bahaya nuklir paling parah sejak Krisis Rudal Kuba 1962 karena pernyataan Presiden Vladimir Putin selama konflik Ukraina.
Tetapi Moskow mengatakan bahwa posisinya telah disalahtafsirkan.
Artikel Terkait
Satu Tahun Lebih Perang di Ukraina Belum Berakhir, Pemimpin G7 Sepakat Tambah Sanksi untuk Rusia
Tentara Bayaran Rusia Wagner Klaim Kota Bakhmut, Ukraina Justru Bilang Begini
Kota Artyomovsk di Ukraina Direbut Kelompok Wagner dan Tentara Rusia, Vladimir Putin Berikan Ucapan Selamat
15 Bulan Pertempuran Berdarah di Ukraina Timur, Presiden Zelenskiy Akui Kemenangan Rusia di Bakhmut?
Amerika Serikat Sebut Rusia Mustahil Menang Atas Ukraina, Moskow Prediksi Bakal Perang Puluhan Tahun