SENAYAN POST - Pasukan Ukraina perlahan-lahan keluar dari pertahanan mereka di Bakhmut di tengah gempuran tentara Rusia belum lama ini.
Namun, pasukan Ukraina tidka menyerahkan Bakhmut kepada pasukan Rusia.
Taktik Ukraina kemungkinan besar akan membatasi kerugiannya sambil terus menarik pasukan Rusia di Bakhmut.
Baca Juga: Menjelang Ramadhan Harga Cabai di Daerah Ini Naik Rp40 Ribu
Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin mengatakan telah menetapkan penaklukan provinsi timur Luhansk dan Donetsk yang dikenal sebagai Donbas sebagai salah satu tujuannya.
Kemudian Bakhmut di Donetsk adalah kuncinya.
Belum lama ini, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy telah menanggapi serangan tersebut.
Baca Juga: Jangan Kaget, Padang Akan Didaftarkan Singapura Jadi Warisan Dunia UNESCO
"Kami memahami bahwa setelah Bakhmut, mereka bisa melangkah lebih jauh," ujar Zelenskiy pada 10 Maret 2023, dikutip SenayanPost.com dari Al Jazeera.
Pasukan Rusia menurutnya bisa menyasar ke Kramatorsk.
"Mereka bisa pergi ke Kramatorsk. Mereka bisa pergi ke Sloviansk. Itu akan menjadi jalan terbuka bagi Rusia setelah Bakhmut ke kota-kota lain di Ukraina ke arah Donetsk," ungkapnya.
Baca Juga: Resmi! Berikut Daftar Harga Suzuki Grand Vitara dari yang Termurah Hingga Paling Mahal
Selama mungkin, Ukraina mempertahankan mati-matian Bakhmut dengan unit elit yang datang pada hari Minggu.
Disaat yang bersamaan, pasukan Rusia dari kelompok tentara bayaran Wagner memasuki pinggiran utaranya.
Artikel Terkait
Moskow Tuding Amerika Serikat 'Tangan Tak Terlihat' dalam Perang Rusia dan Ukraina
Rusia Tangguhkan Perjanjian START, Connie Rahakundini: Pusing Langsung Amerika Serikat
Bukan Rusia, Connie Rahakundini Sebut Amerika Serikat Ingin 'Menghajar' Negara Raksasa Ini
Ukraina Digempur Serangan Rudal Rusia, Volodymyr Zelenskiy: Penjajah Hanya Bisa Meneror Warga Sipil
Perjanjian New START Ditangguhkan Rusia, Apa Dampaknya?