Rusia Tangguhkan Perjanjian START, Connie Rahakundini: Pusing Langsung Amerika Serikat

SENAYAN POST - Presiden Vladimir Putin belum lama ini menangguhkan START, sebuah perjanjian terkait nuklir antara Rusia dan Amerika Serikat.

Sikap Vladimir Putin terkait penangguhan perjanjian START ini tentu saja membuat khawatir banyak negara, tidak terkecuali Amerika Serikat.

Sementara itu, pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie mengatakan bahwa perang strategi antara Rusia dan Amerika Serikat ini semakin menarik.

Baca Juga: Banyak Calon Pemudik yang Sudah Mulai Pesan Tiket Kereta Api

"Menurut saya, kita bisa melihat dari konteks perang ini adalah perang strategi yang keren banget," kata Connie Rahakundini pada 8 Maret 2023, dikutip SenayanPost.com dari YouTube R66 Newlitics.

Connie mengungkapkan bahwa selama ini Putin selalu dituding akan memulai perang nuklir.

"Bayangkan dia selama ini selalu dituduh akan memprovokasi perang nuklir, akan begini dan begitu, tapi nggak pernah terjadi," terangnya.

Baca Juga: Lirik Lagu Aiya Susanti Upin dan Ipin Perempuan Banyak Muda, Sempat Viral di TikTok

Suatu hari yang penting bagi rakyat Rusia, Putin dengan tegas menangguhkan perjanjian hulu ledak nuklir tersebut.

"Tapi, hari yang penting dalam kenegaraan Rusia, Putin mengatakan bahwa ia menangguhkan perjanjian START, pusing langsung Amerika Serikat," ungkapnya.

Connie menerangkan bahwa hulu ledak yang ada di dunia saat ini sebagian besar dimiliki oleh Rusia dan Amerika Serikat.

Baca Juga: Ini Komentar Presiden Jokowi ketika Pesawat Super Hercules Mendarat di Indonesia

"START itu adalah perjanjian yang mengontrol antara Amerika dan Rusia untuk mengontrol hulu ledak nuklir dia, semuanya. Karena 90 persen pemilik hulu ledak nuklir ini mereka berdua," bebernya.

Bila dilihat dari jumlahnya, Negeri Paman Sam memiliki hulu ledak nuklir yang lebih banyak dari Rusia.