SENAYANPOST - Badan Warisan Nasional (NHB) Singapura, telah mengindentifikasi Padang dan asitektur sekitarnya sebagai kandidat potensial untuk Situs Warusan Dunia UNESCO.
Eits, masyarakat Indonesia jangan marah dulu karena Padang milik Singapura bukan merupakan Kota Padang yang berada di Provinsi Sumatera Selatan, pasalnya dalam bahasa Indonesia dan Melayu, Padang meruoakan sinonim dari lapangan.
Nah, Singapura itu punya lapangan yang diber nama The Padang Civic Ensemble yang berada di daerah pusat sejarah Downtown Core di Central Area negara tersebut.
Seperti dikutip dari Channel News Asia, HNB menyebut situs ini dipilih karena dianggap paling mungkin untuk memenuhi kriteria United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) sebagai contoh luar biasa dari jenis bangunan, ansambel arsitektur atau teknologi atau lanskap yang mengilustrasikan tahapan penting dalam sejarah manusia.
"Ini karena The Padang Civic Ensemble adalah contoh luar biasa dari alun-alun sipil kolonial Inggris di daerah tropis," kata pihak NHB, yang dikutip dari Channel News Asia.
Badan tersebut menambahkan, jika Padang sudah memiliki tingkat pelestarian yang tinggi dan telah dikukuhkan sebagai monumen nasional pada 9 Agustus 2022.
Bangunan yang berdekatan seperti Teater Victoria dan Gedung Konser, Bekas Mahkamah Agung dan Balai Kota yang sekarang menjadi Galeri Nasional Singapura, bekas Gedung Parlemen dan Gedung Paviliun yang sekarang jadi Gedung Kesenian nasional, dan monumen lainnya juga memiliki signifikansi sejarah yang tinggi di daerah tersebut.
Menurut NHB, The Padang Civic Ensemble telah ditambahkan ke Daftar Tentatif Singapura untuk Situs Warisan Dunia UNESCO.
Pasalnya hal tersebut merupakan langkah penting untuk berpartisipasi dalam penilaian awal, sebuah mekanisme baru dalam proses Situs Warisan Dunia UNESCO.
Di bawah penilaian awal, negara-negara akan menerima panduan dari Pusat Warisan Dunia dan dua badan penasehat internasional sebelum pengajuan skala penuh.
Jika situs tersebut dinominasikan dan kemudian diresmikan, seluruh proses ini dapat memakan waktu lima hingga enam tahun.
Selain penilaian awal, NHB mengatakan akan melakukan penelitian lebih lanjut tahun ini untuk menentukan implisit potensi pada pengembangan situs dan sekitarnya. Ini akan membantu memandu keputusan selanjutnya terkait peresmian pencalonan daerah tersebut.***
Artikel Terkait
Digempur Berbulan-bulan, Kota Bakhmut Ukraina Hampir Dikepung Rusia
Perjanjian New START Ditangguhkan Rusia, Apa Dampaknya?