Perjanjian New START Ditangguhkan Rusia, Apa Dampaknya?

- Jumat, 10 Maret 2023 | 08:36 WIB
Ilustrasi, perjanjian nuklir New START belum lama ini ditangguhkan oleh Rusia berikut dampaknya jika tidak diteken kedua negara. (Pixabay.com/distelAPPArath)
Ilustrasi, perjanjian nuklir New START belum lama ini ditangguhkan oleh Rusia berikut dampaknya jika tidak diteken kedua negara. (Pixabay.com/distelAPPArath)

SENAYAN POST - Presiden Rusia, Vladimir Putin kembali mengejutkan dunia dengan keputusannya untuk menangguhkan perjanjian nuklir New START.

Bukan tanpa alasan, Vladimir Putin belum lama ini mengumumkan bahwa Rusia menangguhkan perjanjian New START bersama Amerika Serikat.

Diketahui, perjanjian New START merupakan kesepakatan antara Rusia dan Amerika Serikat terkait hulu ledak nuklir.

Baca Juga: Jangan Kaget Lihat Harga Performance Damper untuk Yamaha XMAX

"Saya terpaksa mengumumkan hari ini bahwa Rusia menangguhkan keikutsertaannya dalam perjanjian senjata ofensif strategis," kata Putin pada 7 Maret 2023, dikutip SenayanPost.com dari Al Jazeera.

Lalu, apa itu perjanjian New START yang disepakati Rusia dan Amerika Serikat? Simak ulasannya berikut ini.

START adalah singkatan dari Strategic Arms Reduction Treaty atau 'Perjanjian Pengurangan Senjata Strategis' dan merupakan pakta kontrol senjata nuklir terakhir yang tersisa antara Rusia dan AS.

Baca Juga: Menkeu Sri MulyanI Tanggapi Transaksi Mencurigakan Rp300 Triliun: Menurut PPATK...

Perjanjian itu, berisi pembatasan jumlah hulu ledak nuklir strategis yang dapat dikerahkan AS dan Rusia dan ditandatangani oleh mantan Presiden AS Barack Obama dan Rusia, Dmitry Medvedev pada 2010.

Kesepakatan itu mulai berlaku pada Februari 2011 dan diperpanjang pada 2021 selama lima tahun lagi setelah Presiden AS Joe Biden menjabat.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Moskow dan Washington berkomitmen untuk hal-hal berikut:

Baca Juga: One Piece Chapter 1077: Vegapunk Pythagoras Jadi Pengkhianat di Pulau Egghead, Ini Alasannya

1. Menyebarkan tidak lebih dari 1.550 hulu ledak nuklir strategis dan maksimal 700 rudal jarak jauh dan pembom.

2.Batas penyebaran 800 rudal balistik antarbenua.

Halaman:

Editor: Yuda Alexander

Sumber: Al Jazeera

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X