SENAYAN POST - North Atlantic Treaty Organization atau NATO belum lama ini mengkritik Presiden Rusia, Vladimir Putin atas rencananya untuk menempatkan senjata nuklir taktis di Belarusia.
NATO menyebut rencana Vladimir Putin terkait penempatan senjata nuklir taktis tersebut sebagai 'berbahaya dan tidak bertanggung jawab'.
Lebih lanjut, NATO menyampaikan kritik kepada Vladimir Putin terkait senjata nuklir taktis pada Minggu,26 Maret 2023.
Baca Juga: Vladimir Putin Setuju Amerika Serikat Terlibat dalam Ledakan Pipa Gas Nord Stream
Putin menyamakan langkah pada hari Sabtu dengan AS yang menempatkan senjatanya di Eropa, sambil menegaskan bahwa Rusia tidak akan melanggar janji non-proliferasi nuklirnya.
Meski tidak terduga, rencana tersebut merupakan salah satu sinyal nuklir Rusia yang paling jelas sejak awal invasinya ke Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Atas rencana Rusia, Ukraina menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB sebagai tanggapan.
Sementara Washington, negara adidaya nuklir lainnya di dunia, mengecilkan kekhawatiran tentang pengumuman Putin.
NATO mengatakan janji non-proliferasi presiden Rusia dan uraiannya tentang penyebaran senjata AS di luar negeri jauh dari sasaran.
"Referensi Rusia untuk pembagian nuklir NATO benar-benar menyesatkan. Sekutu NATO bertindak dengan penuh rasa hormat terhadap komitmen internasional mereka," kata juru bicara NATO Oana Lungescu pada 27 Maret 2023, dikutip SenayanPost.com dari Reuters.
Baca Juga: Buntut dari Surat Penangkapan, Sekutu Vladimir Putin Larang Kegiatan ICC di Rusia
Menurut Lungescu, Rusia telah konsisten melanggar komitmen kontrol senjatanya.
Terlebih lagi, Putin juga menangguhkan perjanjian New START.
Artikel Terkait
3 Hari setelah ICC Kirim Surat Penangkapan Vladimir Putin, Rusia Ancam Balik Rudal Hipersonik
China Tak Indahkan Surat Penangkapan Vladimir Putin oleh ICC, Beijing Sebut Standar Ganda
Buntut dari Surat Penangkapan, Sekutu Vladimir Putin Larang Kegiatan ICC di Rusia
Vladimir Putin Sebut Rusia Akan Tempatkan Senjata Nuklir di Belarusia, Begini Reaksi dari Amerika Serikat
Vladimir Putin Setuju Amerika Serikat Terlibat dalam Ledakan Pipa Gas Nord Stream