• Kamis, 28 September 2023

Joe Biden dan Partai Republik Belum Sepakat, AS Terancam Gagal Bayar Plafon Utang Rp463.000 Triliun

- Sabtu, 27 Mei 2023 | 22:09 WIB
Amerika Serikat terancam tak bisa bayar plafon utang 31,4 triliun dolar AS, masih terjadi negosiasi alot Partai Republik dan Joe Biden. (Instagram.com/@whitehouse)
Amerika Serikat terancam tak bisa bayar plafon utang 31,4 triliun dolar AS, masih terjadi negosiasi alot Partai Republik dan Joe Biden. (Instagram.com/@whitehouse)

SENAYAN POST - Amerika Serikat dihadapkan situasi sulit di mana Partai Republik dan Presiden Joe Biden belum menemukan kesepakatan terkait plafon utang 31,4 triliun dolar AS atau sekitar Rp463.000 triliun.

Beberapa waktu lalu Presiden Joe Biden bertemu dengan Kevin McCarthy yang juga adalah perwakilan Partai Republik dan melakukan negosiasi terkait plafon utang Amerika Serikat.

Namun hingga kini belum ditemukan kesepakatan antara Presiden Joe Biden dan Kevin McCarthy dan perwakilan lainnya terkait plafon utang yang dimaksud.

Baca Juga: Ganjar Pranowo Meminta PDIP Berbuat Begini Guna Mengantisipaso Kelemahannya dalam Pemilu 2024

Jika tidak segera diselesaikan, tidak menutup kemungkinan perekonomian negara adidaya tersebut akan goyang.

"Ini adalah hal-hal yang sulit. Ini bukan bagaimana saya mengantisipasi jam dan hari terakhir akan berlalu. Tapi kita sampai pada masalah yang sangat sempit yang harus ditangani," kata Perwakilan Patrick McHenry pada 27 Mei 2023, dikutip SenayanPost.com dari Reuters.

McHenry menambahkan bahwa fokus utama untuk Partai Republik tetap pemotongan pengeluaran.

Baca Juga: Profil Ryo Matsumura Rekrutan Anyar Persija Jakarta, Ternyata Idolakan Salah Satu Bintang Sepak Bola Argentina

"Kita tidak bisa sampai di sana jika tidak menangani masalah pelik dengan cara yang masuk akal," tambahnya.

Partai Republik garis keras di Dewan Perwakilan Rakyat telah mengancam akan memblokir RUU apa pun yang tidak memenuhi harapan mereka, termasuk pemotongan belanja yang tajam.

Demokrat Progresif juga mengancam akan menahan dukungan untuk beberapa kompromi yang diajukan, terutama seputar penerapan persyaratan kerja baru pada program anti-kemiskinan federal.

Baca Juga: Amerika Serikat Kecam Rusia Gegara Tempatkan Senjata Nuklir Taktis, Moskow: Sebelum Salahkan Orang Lain..

Sementara itu, Presiden Biden optimis bahwa perundingan itu akan menemukan kata sepakat sebelum jatuh tempo.

"Ini sangat dekat dan saya optimis," kata Biden pada Jumat lalu.

Halaman:

Editor: Yuda Alexander

Sumber: Reuters

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tentara Sudan Gagal Menggalang Kalangan Kabilah

Jumat, 18 Agustus 2023 | 20:55 WIB

Arab Saudi Eksekusi Mati Warga Negara Amerika Serikat

Jumat, 18 Agustus 2023 | 00:22 WIB

Mantan Wakil Kepala Mossad Peringatkan PM Israel

Minggu, 13 Agustus 2023 | 23:05 WIB

Arab Saudi Tunjuk Duta Besar untuk Palestina

Minggu, 13 Agustus 2023 | 20:37 WIB

Raja Salman Gelar Konfrensi Alim Ulama Dunia

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 12:28 WIB

Al Qaeda Ambil Keuntungan atas Tewasnya Pemimpin ISIS

Kamis, 10 Agustus 2023 | 14:26 WIB

Arab Saudi Pimpin 42 Negara Bahas Krisis Ukraina

Senin, 7 Agustus 2023 | 10:07 WIB
X