Doa Malam Nisfu Syaban Lengkap dengan Artinya, Jangan Lupa Perbanyak Salawat dan Sedekah

- Selasa, 7 Maret 2023 | 19:57 WIB
Di malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk banyak beribadah dan berdoa karena di waktu ini diijabah Allah SWT. (Pixabay.com/Sharonang)
Di malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk banyak beribadah dan berdoa karena di waktu ini diijabah Allah SWT. (Pixabay.com/Sharonang)

SENAYAN POST - Pada malam Nisfu Syaban, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amalan ibadah dan memanjatkan doa.

Selain itu, umat Islam juga bisa memperbanyak salawat kepada Nabi Muhammad SAW di malam Nisfu Syaban ini.

Di malam Nisfu Syaban, catatan amalan manusia juga diangkat di bulan yang penuh dengan kemuliaan ini.

Baca Juga: Trailer Terbaru The Last of Us Episode 9 yang Jadi Final Season 1, Endingnya Sesuai Ekspektasi Penggemar?

Sebagaimana dilansir SenayanPost.com dari Kemenag RI, dalam sebuah hadits yang diriwayatkan al-Dailami, Imam 'Asakir, dan al-Baihaqy, Nabi Muhammad SAW bersabda:

Khomsu layaalin laa turaddu fiihinna ad-da'watu. Awwalu lailatin min Rajaba wa lailatun-nishfi min sya'baana wa lailatul jum'ati wa lailatayil-'iidaini

Artinya:

Baca Juga: Akhir Attack on Titan Final Season Part 3 Bisa Beda dengan Manga Aslinya, Ini Alasannya

"Ada 5 malam di mana doa tidak tertolak pada malam-malam tersebut, yaitu: malam pertama bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam jumat, malam Idul Fitri dan malam Idul Adha."

Pada malam Nisfu Syaban, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa. Dalam tradisi Nusantara, biasanya doa yang dibaca adalah doa "Allāhumma yā dzal manni wa lā yumannu ‘alaika". Ternyata doa ini sesuai keterangan as-Suyuthi, termaktub dalam Mushannaf Ibnu Abi Syaibah dan karya "ad-Dua" karangan Ibnu Abi ad-Dunya dari Sahabat Ibnu Mas’ud ra.

Menurut Ibnu Mas’ud, orang yang membaca doa ini akan senantiasa Allah luaskan rezekinya dan Allah penuhi segala kebutuhannya. (Jalaluddin as-Suyuthi, ad-Durr al-Mantsur, juz 4, hal. 661)

Baca Juga: Dinilai Tidak Sportif, Kiper Persib Teja Paku Alam Diganjar Hukuman Tambahan oleh Komdis PSSI

Namun, dalam tradisi masyarakat Indonesia redaksi doanya sedikit berbeda dengan yang tertulis di kitab as-Suyuthi.

Akan tetapi ini tidak masalah, karena sejatinya doa itu tidak terbatas.

Halaman:

Editor: Yuda Alexander

Sumber: Kemenag, MUI

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Hukum Positif Telantarkan Orang Tua

Rabu, 20 September 2023 | 03:20 WIB

Opini: Keikhlasan Rasulullah dan Perempuan Yahudi Tua

Senin, 14 Agustus 2023 | 14:20 WIB

Opini: Majlis Taklim Al-Busyro "Membunuh" Wahyu

Kamis, 27 Juli 2023 | 19:21 WIB

Opini: Hijrah dan HAM

Kamis, 20 Juli 2023 | 19:43 WIB

Opini: Salat Subuh

Jumat, 14 Juli 2023 | 12:29 WIB

Cerpen: Cinta Suci Adi

Senin, 10 Juli 2023 | 23:08 WIB

Islam Politik dan Mempermainkan Agama

Sabtu, 8 Juli 2023 | 16:29 WIB

Opini: Idul Adha, Mari Kurbankan Ismail Kita

Kamis, 29 Juni 2023 | 11:34 WIB

Perjuangan Dakwah Islam di Ranah Minang

Minggu, 25 Juni 2023 | 21:06 WIB
X