SENAYAN POST - Warga Turki melaksanakan pemilihan umum (pemilu) dan salah satu momen penting yang bisa saja menggeser Presiden saat ini, Recep Tayyip Erdogan.
Pemilu Turki ini bisa saja menggeser kepemimpinan Erdogan setelah 20 tahun berkuasa dan menghentikan pemerintahannya yang dinilai semakin otoriter.
Tidak hanya soal Erdogan, pemilu Turki juga akan menentukan arah ekonomi di tengah krisis biaya hidup yang cukup dalam juga kebijakan luar negeri.
Baca Juga: Layanan Perbankan BSI Diduga Terkena Ransomware, Pakar IT Sarankan Hal Ini untuk Pencegahan
Sebagaimana dilansir SenayanPost.com dari Reuters, jajak pendapat memberikan penantang utama Erdogan, Kemal Kilicdaroglu, yang memimpin aliansi enam partai oposisi sedikit unggul.
Tetapi jika salah satu dari mereka gagal mendapatkan lebih dari 50 persen suara, akan ada pemilihan putaran kedua pada 28 Mei 2023.
Pemilihan berlangsung tiga bulan setelah gempa bumi di tenggara Turki menewaskan lebih dari 50.000 orang.
Baca Juga: Anime One Piece Episode 1062 Ditunda Toei Animation, Ternyata Ini Kemungkinan Penyebabnya
Banyak provinsi yang terkena dampak telah menyatakan kemarahan atas lambatnya tanggapan awal pemerintah, tetapi hanya ada sedikit bukti bahwa masalah tersebut telah mengubah cara orang akan memilih.
Para pemilih juga akan memilih parlemen baru, kemungkinan persaingan ketat antara Aliansi Rakyat yang terdiri dari Partai AK (AKP) yang berakar dari Islam konservatif Erdogan dan MHP nasionalis dan lainnya.
KemudianAliansi Bangsa Kilicdaroglu yang dibentuk dari enam partai oposisi, termasuk Partai Rakyat Republik sekulernya, (CHP), yang didirikan oleh pendiri Turki, Mustafa Kemal Ataturk.
Baca Juga: Link Nonton dan Prediksi Demon Slayer Season 3 Episode 6 Sub Indo Tayang Malam Ini
Polling dibuka pada pukul 8 pagi waktu setempat dan akan ditutup pada pukul 5 sore.
Di bawah undang-undang pemilu Turki, pelaporan hasil apa pun dilarang hingga pukul 21.00 menjelang Minggu malam.
Artikel Terkait
Ironis, Platform Profesional dan Pencari Kerja LinkedIn Pangkas 700 Lowongan Kerja Gegara Ini
Tiga Pesawat Tempur F-16 aman Disiagakan untuk Pengamanan KTT Asean di Labuan Bajo
Ibu Kota Ukraina Diserang Rusia Pakai Pesawat Tanpa Awak Sebanyak 3 Unit
Raja Salman Undang Basyar Al Asad Hadiri KTT Liga Arab
Amerika Serikat Protes Raja Salman Karena Undang Presiden Basyar Al Asad