Oleh: Guntur Soekarno,
Ketua Dewan Ideologi DPP-PA GMNI/Pemerhati Sosial
SENAYANPOST - Sudah bukan rahasia lagi bagi khalayak, bahwasanya sudah sejak lama hubungan-hubungan politik antara Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dengan Ketua Dewan Pembina dan Kehormatan Partai Demokrat SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) amat “dingin”.
Berdekade hubungan mereka berdua seolah olah “beku” tanpa adanya tegur sapa sebagaimana layaknya hubungan normal dua tokoh politik.
Kini timbul spekulasi bahwa hubungan “beku” tadi, demi kepentingan politik praktis keduanya akan segera mencair dan berjalan normal kembali.
Memang tidak semudah membalikkan telapak tangan, walaupun demikian dalam politik apa yang tidak masuk akal dapat saja terjadi.
Untuk menemukan jawaban teka-teki tersebut, ada suatu kejadian yang harus dijadikan pemikiran utama karena kejadiannya sangat mengecewakan baik Megawati sebagai Ketua Umum PDI-Perjuangan juga sebagai seorang pejabat negara.
Baca Juga: Sandiaga Uno Selangkah Lagi Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024, Tunggu Restu Megawati
Kilas Balik Sejarah
Pada tahun 2012, sebagai Presiden Kepala Negara SBY (Susilo Bambang Yodhoyono) bermaksud memberikan gelar Pahlawan Nasional kepada Bung Karno sesuai dengan jasa-jasanya kepada bangsa dan negara.
Saat itu di kalangan keluarga Bung Karno khusus putra putrinya timbul perbedaan pendapat, mengenai siapa yang harus hadir pada upacara penganugerahan gelar tersebut di Istana Negara.
Secara wajar sebaiknya yang hadir adalah penulis sebagai Putra sulung Bung Karno, akan tetapi penulis menolak untuk hadir untuk menerima penghargaan tersebut, untuk itu penulis minta agar adik penulis Megawati yang pantas hadir menerima penghargaan tersebut.
Baca Juga: Hubungan Prabowo Subianto dan Megawati Dikabarkan Retak, Puan Maharani Justru Bilang Begini
Nyatanya Megawati menolak untuk hadir dengan alasan kakak tertua lah yang harus hadir di istana.
Pendapat yang lebih ekstrim lagi ialah dari Rachmawati.
Ia berpendapat semua itu adalah untuk kepentingan politik Presiden SBY, dalam rangka melanggengkan kedudukannya sehingga Rachma berpendapat keluarga menolak saja penghargaan tadi.
Menghadapi jalan buntu tersebut Megawati mengambil inisiatif mengadakan pertemuan terbatas dengan berbagai pimpinan parpol, tokoh-tokoh politik bahkan beberapa tokoh-tokoh intelektual dan cendekiawan-cendekiawan.
Artikel Terkait
Megawati Soekarnoputri Ungkap Ada Puluhan Tokoh yang Siap Disandingkan dengan Ganjar Pranowo
Denny Indrayana Bikin Surat Terbuka untuk Megawati, Netizen: Alangkah Eloknya Anda Pulang Dulu ke Indonesia
Kader PDIP Histeris Usai Ganjar Pranowo Singgung Megawati dan Jokowi di GBK
Sudirman Said: Harus Ada Pertemuan Terbuka Antara SBY-Megawati serta Jokowi-Anies
Partai Demokrat Tunggu PDIP: SBY Siap Bertemu Megawati Untuk Rekonsiliasi Pilpres 2024
Al Zaytun Diresmikan BJ Habibie dan Megawati, AM Hendropriyono Sorot Keributan Saat Ini
Hubungan Prabowo Subianto dan Megawati Dikabarkan Retak, Puan Maharani Justru Bilang Begini
Sandiaga Uno Selangkah Lagi Jadi Cawapres Ganjar Pranowo di Pemilu 2024, Tunggu Restu Megawati
Anies Baswedan Resmi Gandeng Cak Imin Jadi Cawapres, SBY Akui Kecewa soal Ini