SENAYANPOST - Habib Rizieq, Imam Besar Front Persaudaraan Islam (FPI) meminta masyarakat untuk tidak ribut, soal kapan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah.
Lantaran adanya perbedaan metode dalam penetapan bulan dalam Islam, sehingga dalam pentapan tanggal 1 Syawal 1444 Hijriah, ada yang yakin tanggal 21 April 2023 adalah 1 Syawal, ada juga yang yakin tanggal 1 Syawal itu jatuh pada hari Sabtu, 23 April 2023.
Habib Rizieq malah mengajak masyarakat belajar menikmati perbedaan, termasuk perbedaan penetapan Hari Raya Idul Fitri.
"Belajarlah lapangkan dada kita, saudara. Belajarlah kita untuk bisa menghormati saudara-saudara kita yang berbeda dengan kita, selama mereka punya dalil yang bisa dipertanggungjawabkan jangan merasa benar sendiri," ungkap Habib Rizieq dikutip dari channel Youtube IBTV.
Baca Juga: Mudik sambil Puasa, Jangan Lakukan Ini Agar Tak Mengantuk ketika Mengendarai Mobil
Lebih lanjut Habib Rizieq mengakui bahwa, ada perbedaan metode dalam penetapan bulan dalam Islam, yakni metode hisab dan rukyah.
"Jangankan perbedaan hisab dan rukyah, yang hisab saja bisa berbeda. Karena ada kriteria yang berbeda, seperti ada yakin jika sudah kelihatan di atas 0 derajat dia (masuk) tanggal baru, kalau kriterianya seperti itu Jumat lebarannya," bilang Habib Rizieq.
Selain itu, Habib Rizieq juga mengatakan, jika ada yang ngitung hisab ini kiranya masih dibawah 2 derajat, jadi bagi mereka di bawah 2 derajat itu belum tanggal baru, karena dalam ilmu imkanu rukyah yang di bawah 2 derajat enggak mungkin bulan kelihatan, sehingga dengan ilmu hisab juga mereka bisa membulatkan bulan Ramadhan menjadi 30 hari, artinya berdasarkan hisab pun mereka bisa menetapkan Ramadhan hari Sabtu.
"Apalagi yang punya prinsip 8 derajat kalau dia menetapkan kriterianya harus 8 derajat maka lebarannya Sabtu," bebernya.
Jadi Habib Rizieq menjelaskan bahwa yang sama-sama hisab saja bisa berbeda. Jadi jangan kaget enggak semua hisab itu lebarannya Jumat ada yang hisab lebarannya tetap Sabtu. Karena berbeda di kriteria tadi.
Saat ini pemerintah menerapkan kriteria, dengan parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi minimal 6.4 derajat.
Makanya jabga heran, jika sekali pun ada saksi yang melihat bulan tapi kesaksiannya belum tentu diterima pemerintah, karena bisa jadi belum sesuai syarat atau kriteria yang disepakati.
"Nah, saya ingin sampaikan bagi masyarakat awam ikuti saja pengumuman pemerintah, selesai, enggak pusing," tegasnya.
Artikel Terkait
Jadwal Sidang Isbat Penentuan 1 Ramadhan 1444 H dari Kemenag RI
Malam Takbiran Idul Fitri Suami Istri Berhubungan Intim, Simak Hukumnya dalam Islam
15 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 H, Bisa Dibagikan pada Teman, Keluarga, dan Rekan Kerja
Perayaan Idul Fitri antara Muhammadiyah dan NU tidak Berbarengan, Ini Penjelasannya
Kasus Covid-19 Mulai Meningkat Jelang Lebaran 2023, Jokowi Imbau Agar Tetap Jaga Protokol Kesehatan