SENAYAN POST - Menjelang bulan suci Ramadhan, tidak sedikit umat Islam yang bingung apakah puasa di bulan Syaban dianjurkan atau tidak.
Belum lama ini, Majelis Ulama Indonesia atau MUI memberikan penjelasan terkait puasa di bulan Syaban.
Tidak sedikit yang meminta penjelasan atau dasar puasa di bulan Syaban sebagaimana kebiasaan Rasulullah SAW.
Baca Juga: Erick Thohir Sebut Depo Pertamina Plumpang Siap Dipindahkan: Pembangunan Sekitar 3,5 Tahun
Sebagaimana dilansir SenayanPost.com dari MUI, ketentuan tentang puasa Syaban didasarkan hadis Rasulullah SAW.
Pertama, hadis yang mengisahkan di mana apabila telah datang bulan Syaban, Rasulullah SAW hampir setiap hari berpuasa.
"Dari Abu Salamah ia berkata, saya pernah bertanya kepada Aisyah Ra. tentang puasa Rasulullah SAW, maka ia pun berkata, ‘Rasulullah SAW sering berpuasa hingga kami mengira bahwa beliau akan puasa seterusnya. Dan beliau sering berbuka (tidak puasa) sehingga kami mengira beliau tidak puasa terus-menerus. Dan aku tidak pernah melihat beliau berpuasa terus sebulan penuh kecuali Ramadhan. Dan aku juga tidak pernah melihat beliau puasa sunnah dalam sebulan yang lebih banyak daripada puasanya di bulan Syaban. Beliau berpuasa pada bulan Syaban hingga sisa harinya tinggal sedikit." (HR. Muslim).
Baca Juga: Enggak Pake Ribet, Ini Persyaratan Balik Nama Mobil dan Motor Sekaligus Rincian Biayanya
Berdasarkan hadis tersebut, Imam An Nawawi menerangkan bahwa kita tidak boleh melewatkan satu bulan pun tanpa berpuasa sama sekali.
Kita bisa menjalani puasa sunnah Senin dan Kamis atau puasa Ayyamul Bidh misalnya.
Hikmah dari hadis di atas adalah karena amalan hamba selama setahun penuh diangkat di bulan ini sebagaimana diterangkan Imam An Nawasi dalam kitab Al Minhaji Syarh Sahih Muslim bin Hajjajj, juz 8, halaman 37.
Baca Juga: One Piece: Keuntungan Kru Topi Jerami Jika Berhasil Bawa Keluar Dr Vegapunk dari Pulau Egghead
Di sisi lain, ada hadis Rasulullah SAW yang menyatakan tidak boleh berpuasa ketika memasuki paruh kedua bulan Syaban, yakni tanggal 16 hingga akhir.
"Dari Abu Hurairah Ra. bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila telah memasuki paruh kedua bulan Syaban, maka kalian tidak boleh berpuasa!” (HR. at-Tirmidzi, Abu Daud, Ibn Majah, Ad-Darimi, dan Ahmad)"
Artikel Terkait
Luhut Akan Terus Bernegosiasi dengan Perusahaan Kendaraan Listrik dari Amerika Serikat dan China
5 Rekomendasi Laptop Gaming Terbaik 2023, Ada Asus ROG Zephyrus hingga Lenovo Legion
One Piece: Keuntungan Kru Topi Jerami Jika Berhasil Bawa Keluar Dr Vegapunk dari Pulau Egghead
Erick Thohir Sebut Depo Pertamina Plumpang Siap Dipindahkan: Pembangunan Sekitar 3,5 Tahun
Enggak Pake Ribet, Ini Persyaratan Balik Nama Mobil dan Motor Sekaligus Rincian Biayanya