• Minggu, 24 September 2023

Mengenal Lebih Dekat Umar bin Abdul Aziz

- Sabtu, 8 April 2023 | 01:36 WIB

 

 

Mush’ab Muqoddas Eka Purnomo, Lc

 

Ibnu Khaldun dalam kitab Al ‘Ibar mencaritakan bahwa Raja bin Haywah yang merupakan katib dan wazir Sulaiman bin Abdul Malim memberikan saran agar mewasiatkan Umar bin Abdul Aziz sebagai penggantinya dan dalam wasiat itu juga mewasiatkan agar Yazid bin Abdul Malik merupakan putra mahkotanya. Tradisi adanya raja dan putra mahkota yang diwasiatkan oleh raja sebelumnya, sampai saat ini masih ditiru oleh kerajaan-kerajaan Arab di antaranya Kerajaan Arab Saudi. Hal ini merupakan upaya untuk menjaga stabilitas di tengah ketidak-pastiab jika seorang raja meninggal suatu waktu.

Jika kita menonton film serial Umar, kita akan menemukan kisah seorang gadis yang melarang ibunya mencampurkan susu dengan air untuk dijual, karena merupakan bentuk penipuan. Umar bin Al Khathab RA yang sedang ronda di pinggiran Madinah mendengarkan pembicaraan itu. Esoknya, Umar bin Al Khathab RA bersama anaknya Ashim mendatangi rumah tersebut dengan niat melamarkan sang gadis untuk Ashim. Melalui gadis tersebut, Ashim memiliki anak di antaranya adalah Laila yang merupakan istri Abdul Aziz bin Marwan, gubernur Mesir. Umar bin Abdul Aziz lahir di Helwan bagian selatan provinsi Cairo yang juga merupakan tempat lahirnya Nabi Musa AS.

Melalui pernikahan antara Abdul Aziz bin Marwan dan Laila bin Ashim ini, Bani Adiy berimigrasi ke Mesir dan mendiami kawasan Mesir Selatan di antaranya adalah Asyut. Salah satu tokoh terkenal yang berasal dari Bani Adiy di Mesir adalah Presiden Jamal Abdul Nasser. Hubungan Bani Adiy dengan Bani Hasyim sangat dekat mengingat Umar bin Al Khathab RA merupakan salah satu sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. Siti Hafshah binti Umar bin Al Khathab RA merupakan istri dari Nabi Muhammad SAW. Tidak hanya itu, salam satu anak dari Ali bin Abi Thalib RA dan Siti Fathimah RA, yaitu Ummu Kultsum RA dinikahi oleh Umar bin Al Khatab RA, untuk merekatkan hubungan dengan keluarga besar Nabi Muhammad SAW khususnya Bani Hasyim.

Perintah pertama yang dikeluarkan oleh Umar bin Abdul Aziz adalah menghentikan penghinaan atas Ali bin Abi Thalib RA. Selain itu, Umar bin Abdul Aziz mengangkat kerabatnya dari Bani Adiy yaitu Abdul Hamid bin Abdurrahman bin Zaid bin Al Khathab sebagai gubernur Kufah yang merupakan salah satu basis Syiah karena terdapat makam Ali bin Abi Thalib RA.

Sejarahwan Mesir Abu Al Hasan Ar Ruhi menceritakan bahwa Umar bin Abdul Aziz memperluas Madinah dengan membangun kota satelit yang dinamakan Al Hujfah, akan tetapi saat ini kota tersebut hanya tinggal puing-puingnya saja. Umar bin Abdul Aziz juga membeli pulau Maltah dari Romawi dengan 100.000 tawanan dari pasukan Romawi yang ditangkap dan dipenjara sejak masa Abdul Malik bin Marwan.

Dari sini, kita dapat melihat peran Umar bin Abdul Aziz dalam mencapai perdamaian tanpa menimbulkan korban jiwa baik dari kalangan Umat Islam atau musuh (Romawi). Setelah menukar 100.000 tawanan Romawi dan menerima Pulau Maltah, Umar bin Abdul Aziz membangun Pulau Malta sebagai pusat kota dan pelabuhan perdagangan untuk meningkatkan nilai perdagangan Umat Islam di Laut Mediterania.

Tidak hanya dengan Romawi. Umar bin Abdul Aziz juga berusaha merangkul musuh-musuh Bani Umayyah di kalangan Umat Islam dan Bangsa Arab sendiri seperti Syiah dan Khawarij dengan mengedepankan dialog.

Pada masa Umar bin Abdul Aziz, cicit Nabi Muhammad SAW, Ali Zainul Abidin bin Al Husian bin Ali RA wafat dan dimakamkan di Mesir, sekitar 1 KM dari makam bibinya Sayidah Zainab binti Ali RA. Selain itu, cucu dari Al Abbas bin Abdul Muthalib RA, Muhammad bin Ali bin Al Abbas menikahi Al Haritsiyah, yang dari pernikahan tersebut lahirlah Abu Al Abbas As Saffah, pendiri Dinasti Bani Abbas.

Umar bin Abdul Aziz memiliki 15 anak (10 laki-laki dan 5 perempuan). Salah satunya bernama Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz yang pada masa Yazid bin Al Walid diangkat sebagai gubernur di Irak. Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz sangat dicintai oleh rakyat Irak karena keadilannya dan juga ayahnya, bahkan berharap dapat menjadi penguasa Bani Umayyah akan tetapi Abdullah bin Umar bin Abdul Aziz menolak permintaan rakyat Irak tersebut.

Banyak tokoh yang memuji keadilan Umar bin Abdul Aziz termasuk di antaranya Qais bin Jabir yang menyebutkan sebagai orang beriman di tengah keluarga besar Fir’aun. Tidak hanya itu, Wahab bin Munbih juga menyebut Umat bin Abdul Aziz sebagai Imam Mahdi. Pendapat ini dikoreksi oleh Ibrahim bin Maisarah yang menyebutkan bahwa keadilan Umar bin Abdul Aziz belum sempurna. Diketahui, Umar bin Abdul Aziz telah mengkoreksi berbagai aturan yang disusun oleh Al Hajjaj bin Yusuf agar mewujudkan keadilan di tengah Umat Islam. Sayangnya, semua aturan dan kebaikan Umar bin Abdul Aziz lenyap oleh penerusnya yaitu Yazid bin Abdul Malik.

Syaikh Hisyam Al Kamil bercerita, saat pasukan Bani Abbas menguasai Syam, semua makam penguasa Bani Umayyah dibongkar dan dihancurkan, kecuali makam Mu'awiyah bin Abi Sufyan RA karena merupakan seorang Sahabat RA, dan makam Umar bin Abdul Aziz, karena keadilannya.

Halaman:

Editor: Mushab Muuqoddas

Tags

Terkini

Opini: Hukum Positif Telantarkan Orang Tua

Rabu, 20 September 2023 | 03:20 WIB

Opini: Keikhlasan Rasulullah dan Perempuan Yahudi Tua

Senin, 14 Agustus 2023 | 14:20 WIB

Opini: Majlis Taklim Al-Busyro "Membunuh" Wahyu

Kamis, 27 Juli 2023 | 19:21 WIB

Opini: Hijrah dan HAM

Kamis, 20 Juli 2023 | 19:43 WIB

Opini: Salat Subuh

Jumat, 14 Juli 2023 | 12:29 WIB

Cerpen: Cinta Suci Adi

Senin, 10 Juli 2023 | 23:08 WIB

Islam Politik dan Mempermainkan Agama

Sabtu, 8 Juli 2023 | 16:29 WIB

Opini: Idul Adha, Mari Kurbankan Ismail Kita

Kamis, 29 Juni 2023 | 11:34 WIB

Perjuangan Dakwah Islam di Ranah Minang

Minggu, 25 Juni 2023 | 21:06 WIB
X