• Selasa, 26 September 2023

Opini: Redupnya Adidaya Paman Sam

- Minggu, 16 April 2023 | 17:42 WIB
Bendera Amerika di atas lautan. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Jumat (31/3/2023), mengumumkan bahwa Washington akan membuka Kedutaan Besar di negara2 Pasifik (ist)
Bendera Amerika di atas lautan. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat pada Jumat (31/3/2023), mengumumkan bahwa Washington akan membuka Kedutaan Besar di negara2 Pasifik (ist)

Oleh: Dr. H.M. Amir Uskara
Anggota DPR RI/Ketua Fraksi PPP/Ekonom

SENAYANPOST - Jika saat ini anda jalan-jalan ke kota New York, San Fransisco, Los Angeles, dan kota-kota besar Amerika lain, terlihat betapa banyaknya pengemis dan tunawisma.

Mereka hidup di tenda-tenda darurat dan mengandalkan biaya hidup dari santunan lembaga sosial, dan mengemis dari orang-orang yang lewat di dekat mereka.

Menyedihkan, kondisinya sudah nyaris seperti pemandangan di New Delhi, India atau Dacca, Bangladesh. Tunawisma dan pengemis ada di mana-mana, pemerintah nyaris angkat tangan tak mampu mengatasi problem kemiskinan mereka.

Kondisi di atas jauh dibandingkan dengan Beijing atau Shanghai, Tiongkok. Di kota-kota besar Cina, jarang kita temui tunawisma dan pengemis, kalau pun ada hanya "nyempil" di pinggiran kota. Jumlahnya pun sedikit jauh berbeda dengan kondisi di negeri adidaya Amerika.

Baca Juga: Nonton Pandora Beneath The Paradise Episode 12 Sub Indo Malam Ini di Disney Plus, Hong Tae Ra dalam Bahaya!

Di negeri Paman Sam, jumlah tuna wisma dan pengemis, sangat banyak. Di kota New York saja, akhir tahun 2022, tercatat 67.150 orang pengemis dan tunawisma. Sampai Maret 2023, jumlahnya bertambah menjadi 80.000 orang. Begitu pula di kota-kota besar lain di AS. Jumlah pengemis dan tunawisma makin banyak dari hari ke hari.

Kenapa semua itu terjadi? Jawaban paling tepat, karena ekonomi Amerika mengalami kemunduran. Amerika kini tidak lagi menjadi adidaya ekonomi. Tapi sudah redup, tertinggal oleh Tiongkok yang terus bergerak maju.

Bagaimana terpuruknya ekonomi Amerika, awalnya terlihat dari kegagalan menangani pandemi Covid-19 pada tahun 2021-2022 lalu. Amerika adalah negara dengan jumlah kematian terbesar akibat pandemi.

Tercatat, jumlah korban tewas akibat pandemi 1.000.050 orang dari jumlah penduduk 315 juta jiwa. Ini jumlah yang amat besar dibandingkan dengan Cina, yang penduduknya 1,41 milyar jiwa, di mana korban tewas akibat pandemi Covid-19 hanya 60.000 jiwa.

Baca Juga: Bentrokan di Ibu Kota Sudan Makin Memanas, 56 Orang Tewas dan 600 Alami Luka-luka

Dari gambaran di atas, jelas Cina jauh lebih berhasil dalam menangani pandemi Covid-19. Bandingannya, rakyat AS yang tewas akibat pandemi Covid-19 mencapai 0.317% dari populasi, sedangkan Cina hanya 0.0042%.

Ini artinya prosentase kematian akibat pandemi Covid-19 di Amerika 75 kali lebih banyak dari Cina. Fakta tersebut menggambarkan, dari aspek kesehatan dan keamanan menghadapi gelombang pandemi Covid-19 otoritas Cina jauh lebih baik dari otoritas Amerika.

Keberhasilan menangani pandemi Covid-19, bisa menjadi gambaran keberhasilan suatu negara dalam menghadapi persoalan ekonomi.

Halaman:

Editor: Hanggi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Tentara Sudan Gagal Menggalang Kalangan Kabilah

Jumat, 18 Agustus 2023 | 20:55 WIB

Arab Saudi Eksekusi Mati Warga Negara Amerika Serikat

Jumat, 18 Agustus 2023 | 00:22 WIB

Mantan Wakil Kepala Mossad Peringatkan PM Israel

Minggu, 13 Agustus 2023 | 23:05 WIB

Arab Saudi Tunjuk Duta Besar untuk Palestina

Minggu, 13 Agustus 2023 | 20:37 WIB

Raja Salman Gelar Konfrensi Alim Ulama Dunia

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 12:28 WIB

Al Qaeda Ambil Keuntungan atas Tewasnya Pemimpin ISIS

Kamis, 10 Agustus 2023 | 14:26 WIB

Arab Saudi Pimpin 42 Negara Bahas Krisis Ukraina

Senin, 7 Agustus 2023 | 10:07 WIB
X