• Kamis, 28 September 2023

Milisi Pemberontak Suriah Gagal Deradikalisasi Anak-Anak ISIS

- Jumat, 2 Juni 2023 | 17:20 WIB

SENAYANPOST- Ribuan anak di Camp Al Hol di timur laut Suriah, terancam kembali terpapar pemahaman radikal, setelah lebih 4 (empat) tahun dibina oleh Syrian Democratic Army (SDA), salah satu milisi pemberontak di Suriah.

Mereka adalah anak para anggota ISIS yang tewas atau ditahan di Camp Al Hol, dan dipisahkan dari kedua orang tua mereka. Kebanyakan, orang tua mereka hanya tinggal ibu saja.

Jumlah anak-anak di Camp Al Hol mencapai lebih dari 25.000 orang, yang setengahnya buta huruf. Dan hanya 300 anak yang mengikuti program deradikalisasi yang ditempatkan di distrik Al Qamisyli, perjalalan 2 (dua) jam dari Camp Al Hol.

Umur mereka beragam, dari 11 tahun hingga 18 tahun. Mereka berasal dari 15 negara, termasuk di antaranya Jerman dan Prancis.

Situs berita Al Arab London pada Jumat, 2 Juni 2023 kemarin, mengeluarkan laporan bahwa program deradikalisasi yang dicanangkan oleh SDA yang terdiri dari milisi-milisi Suku Kurdi dengan dukungan Turki dan Amerika Serikat, terancam gagal.

Walaupun terpisah dari orang tua, mereka tetap diperkenankan untuk berkomunikasi melalui handphone, hanya saja tidak diperkenankan bertemu secara langsung.

Mereka tinggal secara berkelompok di kamar-kamar yang disiapkan SDA, dengan program kegiatan belajar mengajar dari jam 07.00 pagi hingga jam 15.00 sore. Kegiatan mereka antara lain belajar membaca, menulis, melukis, musik, menjahit dan mencukur rambut.

Salah satu alasan dipisahkannya anak-anak dari orang dewasa, diungkapkan oleh Pengawas Camp Al Houl Syaikhmus Ahmad bahwa para anggota ISIS menikahi anak-anak perempuan yang sudah berumur 13 tahun sehingga jumlah anak-anak ISIS di Camp Al Hol semakin meningkat.

Pemisahan ini mendapatkan kritikan keras dari Human Rights Watch (HRW). Lita Taylor, direktur program bantuan krisis HRW menganggap pemisahan tersebut merupakan bentuk pelanggaran HAM.

“Kami mengapresiasi niat baik dari program ini. Akan tetapi secara teori, anak-anak yang terpisahkan dari orang tua dan kerabat mereka, akan mengalami gangguan mental yang buruk,” jelasnya.

Sementara itu, Direktur Camp Al Hol Jiha Hanan menceritakan perilaku anak-anak ini masih dinilai buruk, karena sering melempari batu orang asing, terutama jurnalis yang tengah meliput. Bahkan sebagian anak-anak mengancam membunuh para jurnalis yang meliput Camp Al Hol.

“Anak seumuran 12 tahun sudah dapat menjadi bahaya bagi masyarakat sekitarnya, jika dipulangkan ke negara asal masing-masing,” tegasnya.

Sejumlah negara masih belum menerima kepulangan mereka karena dianggap sebagai bahaya dan ancaman di masa depan, sehingga mereka masih tertahan di Camp Al Hol. (Muqoddas).

Editor: Mushab Muuqoddas

Tags

Terkini

Tentara Sudan Gagal Menggalang Kalangan Kabilah

Jumat, 18 Agustus 2023 | 20:55 WIB

Arab Saudi Eksekusi Mati Warga Negara Amerika Serikat

Jumat, 18 Agustus 2023 | 00:22 WIB

Mantan Wakil Kepala Mossad Peringatkan PM Israel

Minggu, 13 Agustus 2023 | 23:05 WIB

Arab Saudi Tunjuk Duta Besar untuk Palestina

Minggu, 13 Agustus 2023 | 20:37 WIB

Raja Salman Gelar Konfrensi Alim Ulama Dunia

Sabtu, 12 Agustus 2023 | 12:28 WIB

Al Qaeda Ambil Keuntungan atas Tewasnya Pemimpin ISIS

Kamis, 10 Agustus 2023 | 14:26 WIB

Arab Saudi Pimpin 42 Negara Bahas Krisis Ukraina

Senin, 7 Agustus 2023 | 10:07 WIB
X