PBB Serukan Israel dan Palestina Kurangi Konflik selama Bulan Ramadhan

- Kamis, 23 Maret 2023 | 23:06 WIB
ilustrasi Israel dan Palestina (pinterest)
ilustrasi Israel dan Palestina (pinterest)

SENAYANPOST - Konflik antara Israel dan Palestina masih terus berlangsung, makanya ketika memasuki bulan Ramadhan ini Perserikatan Bangsa-Bangsa alias PBB menyerukan kedua negara agar mengurangi potensi konflik.

Selama bulan Ramadhan yang juga bertepatan dengan Hari Raya Paskah umat Yahudi dan Kristiani, PBB menyerukan baik Israel maupun Palestina untuk sama-sama menahan diri.

Seruan tersebut disampaikan di tengah ketegangan di Yerusalem dan Tepi Barat, karena Israel meningkatkan keamanan, bahkan setelah pejabat Israel dan Palestina sepakat untuk menurunkan ketegangan menjelang Ramadhan--dalam pertemuan di Mesir pekan lalu.

''Ini harus menjadi periode refleksi dan perayaan agama yang aman dan damai untuk semua,'' ungkap Tor Wennesland, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, dikutip Senayan Post.

Baca Juga: Timnas Israel Ikut Piala Dunia U-20, Sikap Dewasa Palestina Bisa Bikin Orang Islam di Indonesia Adem

Lebih lanjut Wennesland meminta semua pemimpin untuk terlibat sampai akhir, dan menahan diri dari tindakan dan pesan provokatif pada saat yang sensitif ini.

Wennesland juga mengatakan dia sangat terganggu dengan perluasan permukiman Israel yang terus berlanjut, termasuk otorisasi baru-baru ini atas sembilan pos terdepan ilegal dan kemajuan lebih dari 7.000 unit perumahan permukiman.

"Permukiman Israel tidak memiliki validitas hukum dan merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional dan resolusi PBB," bilang Wennesland.

Disamping itu, Wennesland mendesak Israel untuk segera menghentikan semua aktivitas pemukiman.

Baca Juga: Israel Ikutan Piala Dunia U-20, Indonesia Tetap Dukung Palestina?

Lebih lanjut, dia juga mengaku sangat terganggu oleh meningkatnya siklus kekerasan yang mengancam menjerumuskan warga Palestina dan Israel lebih dalam ke dalam krisis mematikan.

"Saya mengutuk semua tindakan kekerasan terhadap warga sipil, termasuk tindakan teror, yang telah menyebabkan meningkatnya korban jiwa secara tragis," pungkas Wennesland.***

Editor: Hanggi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X