AM Hendropriyono: Pentingnya Aksara Nusantara Bagi Indonesia

- Jumat, 17 Maret 2023 | 17:56 WIB
AM Hendropriyono
AM Hendropriyono

SENAYANPOST - AM Hendropriyono menekankan, sebagai bangsa, Indonesia perlu memiliki aksara nusantara agar lebih bisa memahami dan mendalami karakter Indonesia.

Pentinya Indonesia memiliki aksara Nusantara tersebut diungkapkan ketika AM Hendropriyono, dalam sebuah diskusi di Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terkait Penyusunan Dokumen Ekonomi Pancasila pada Selasa 14 Maret 2023 kemarin.

Makanya, dalam penyusunan naskah Dokumen Ekonomi Pancasila, yang akan diajukan menjadi RUU juga harus sesuai dengan kesejahteraan rakyat dan nilai-nilai Pancasila.

“Saya sendiri mengingatkan bahwa aksara nusantara juga salah satu bagian dari Trisakti, yaitu politik, ekonomi, dan kebudayaan. Peristiwa Sumpah Pemuda menyatakan bahwa kita bersumpah berbahasa satu, bahasa Indonesia. Sementara saat bahasa Indonesia dicanangkan pada 1928 itu, baru bahasa lisan, bukan tulisan,” ungkap Hendropriyono kepada Senayan Post.

Baca Juga: Opini: Indonesia pada Tahun 2023 | oleh AH Hendropriyono

Lebih lanjut Jend. TNI (Purn.) Prof. Dr. A. M. Hendropriyono, guru besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara membandingkan, Indonesia dengan negara-negara lain yang memiliki aksaranya tersendiri, seperti Cina, Korea, Bulgaria, Thailand, dan Rusia.

“Kalau kita punya aksara tersendiri, baru kita bisa berdiri sama tinggi dan sama rendah dengan bangsa lain. Tidak hanya itu saja, Indonesia punya bisa maju dan menggali kemandiriannya serta kesejatianya,” tegas Hendropriyono

Menurut Hendropriyono, aksara yang kini dipakai dalam bahasa Indonesia sekarang ini adalah aksara Latin.

Padahal Hendropriyono mengungkapkan, banyak aksara di berbagai daerah di Indonesia yang sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu. Di antaranya Aceh, Batak, Bali, Padang, Makassar, Nusa Tenggara, dan Papua.

Baca Juga: Ekonomi Pancasila dari Perspektif Hankamnas (Sebuah Refleksi Atas Kasus-kasus Aktual)

Jika melihat Bahasa Indonesia yang diambil dari bahasa Melayu Riau, ditambah dari bahasa daerah dan pengaruh asing, maka konsep yang sama bisa dipakai untuk aksara Nusantara.

“Menurut saya, karakter hanacaraka bisa disempurnakan dengan aksara dari daerah-daerah lain hingga jadi aksara Nusantara, tapi bahasanya Indonesia,” bilang Hendropriyono.


Bahkan Hendropriyono menilai, aksara nusantara bisa mendapatkan momentum ketika Ibu Kota Nusantara diresmikan oleh pemerintah pada 2024, sehingga Indonesia sudah punya aksara tersendiri, dan IKN jadi pemantapan deklarasi tekad.

“Kita harus bergerak sekarang, ujung tombaknya adalah Mendikbud,” kata Hendropriyono.

Baca Juga: AM Hendropriyono jadi Inspektur Upacara dalam Pemakaman Azwar Anas di TMP Kalibata

Halaman:

Editor: Hanggi

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Opini: Narkoba dan Syariah

Kamis, 28 September 2023 | 10:51 WIB

Perhatian, Warga Jakarta Harus Cetak Kartu Identitas Ini

Kamis, 21 September 2023 | 10:15 WIB
X