SENAYANPOST - Ajudan Pribadi ditangkap polisi karena diduga melakukan penipuan terhadap korban berinisial AL, yang mengalami kerugian hingga Rp1,3 miliar.
Sebelum ditangkap polisi Ajudan Pribadi yang punya nama asli Akbar Pera Baharuddin, kerap memposting kehidupan hedon di akun Instagram yang kini telah dikunci.
Seperti kerap memposting dirinya menumpang pesawat pribadi, mobil dan motor mewah, Ajudan Pribadi juga sering berfoto bersama para pejabat di Tanah Air.
pemilik akun Instagram Ajudan Pribadi tersebut itu sebetulnya adalah ajudan Sekjen Asosiasi Jasa Konstruksi Nasional (Gapensi) Andi Rukman Karumpa. Dari situ, Ajudan Pribadi sering bertemu dengan orang-orang penting, pejabat, dan para artis ketika menemui bosnya.
Baca Juga: Selain Kasus Penipuan, Ajudan Pribadi Pernah Berurusan dengan Polisi Gegara Kasus Pencurian
Sebelum menjadi ajudan pribadi, Akbar sempat menjalani berbagai profesi guna memenuhi kebutuhan hidupnya, seperti berjualan kacang di lapangan golf.
Di channel Youtube Prilly Latuconsina, Ajudan Pribadi menceritakan kisah hidupnya.
"Awalnya dulu jualan kacang di lapangan golf di Makassar. Dulu jual kacang keliling-keliling. Awal mula kenal golf itu di pelabuhan dan ada namanya baliho golf. Terus gue datang dan jualan kacang di situ,” ungkap Ajudan Pribadi, dikutip Senayan Post, Kamis 16 Maret 2023.
Nasibnya mulai berubah setelah dia sering diminta untuk memijat orang-orang kaya setelah bermain golf. Karena kemampuan mijit tersebut, dia bertemu dengan seorang bos dan kini dirinya menjadi Ajudan Pribadi.
“Lama-lama saya pijitin orang beres main golf. Terus nomor saya diminta orang itu karena jago mijit. Waktu itu masih umur 10 tahun masih SD karena telat sekolah. Udah tukeran nomor, bos datanglah ke Makassar lagi dan disuruh pijit,” beber Ajudan Pribadi.
Karena kemampuan memijatnya itu, ia kemudian diajak oleh majikannya untuk pindah ke Jakarta. Sang bos kemudian memboyong dia ikut dengan dirinya. Sebelum diangkat menjadi ajudan pribadi, dia bekerja sebagai tukang bersih-bersih karena saat itu bosnya masih memiliki ajudan.
“Dulu di suruh ke Jakarta ya aku ngepel. Setiap datang bos mijit lagi. Bangun pagi ngepel. Kemudian bos saya ini dipecat ajudannya karena dia nyolong dolar dan saya diangkat sebagai ajudan. Dibelikanlah seragam ajudan,” pungkasnya.***
Artikel Terkait
Selain Kasus Penipuan, Ajudan Pribadi Pernah Berurusan dengan Polisi Gegara Kasus Pencurian
Tega! Ajudan Pribadi Jadi Tersangka Penipuan dan Penggelapan Senilai Rp1,3 Miliar pada Temannya Sendiri
Fakta Baru Pemecatan Guru SMK Telkom Cirebon Usai Kritik Ridwan Kamil di Medsos