SENAYANPOST - Dalam beberapa bulan belakangan, Rusia kerap menembakkan drone Shahed buatan Iran. Kebersdaan drone tersebut membuat warga Ukraina yang menjadi relawan perang membidiknya.
Alhasil relawan perang Ukraina berhasil menjatuhkan tiga drone milik Rusia. "drone pertama pada Oktober. drone itu terbang di siang hari, jadi terlihat dengan jelas. Kami menembaknya ketika drone itu memasuki sektor kami," ucap Relawan oerang Ukraina yang dijuluki Kolonel Smak, dikutip dari AFP.
Setelah itu, tim Kolonel Smak menjatuhkan dua drone lagi pada Tahun Baru walau kondisi sekitar tak sebaik waktu mereka menghancurkan yang pertama.
"Dua lainnya terbang di 1 Januari malam, setelah Tahun Baru. Saat itu gelap, tapi rekan kami mengarahkan lampu sorot dan menggunakan kamera termal, jadi kami bisa memantau dan menembaknya," ucap Kolonel Smak.
Para relawan pun bisa menembak drone-drone Rusia itu berbekal senjata kuno Degtyaryov yang dipakai Tentara Merah pada medio 1920-an.
Salah satu relawan, Valdemar, bercerita bahwa senjata itu cukup mumpuni. Namun, upaya mereka menghalau drone Rusia akan terhambat jika kabut datang.
"Paling sulit jika ada kabut. Kami bisa mendengar drone terbang, tapi tak bisa melihatnya. Tiba-tiba, kami hanya bisa mendengar drone itu menghantam target," tutur Valdemar.
Seorang relawan lainnya, Mykola, pun berangan bisa mendapatkan sistem pertahanan secanggih Iron Dome milik Israel.
"Jika ada sesuatu seperti Iron Dome di Israel, saya akan sangat senang," katanya.
drone milik Rusia ini punya karakter terbang lebih lambat, mesin drone itu juga kecil, tapi berisik. Alhasil, relawan Ukraina dapat dengan cepat mendeteksi drone yang dikerahkan Rusia.***
Artikel Terkait
Laba Bersih Jasa Marga Meningkat Lebih dari 70 Persen
Ada Menteri yang Ingin Fokus Urus Sepak Bola, Wapres Bilang Begini Soal Reshuffle Menteri
Kebakaran Hebat di Depo Pertamina Plumpang, Ada Ledakan Warga Panik