SENAYANPOST- Kebijakan Arab Saudi mematuhi keputusan OPEC+ untuk mengurangi produksi minyak mentah, dikhawatirkan oleh sejumlah negara importir di kawasan Asia Utara dan Afrika Barat.
Korporasi Migas Arab Saudi Aramco, memastikan bahwa pasokan minyak dan minyak mentah untuk diekspor ke luar Arab Saudi masih mencukupi dalam memenuhi kebutuhan negara-negara importir, khususnya China.
Rencananya, China pada September 2023 berencana mengimpor 52 juta barel atau naik dari impor minyak mentah China dari Arab Saudi pada Agustus 2023 ini yang hanya ditargetkan mencapai 38 juta barel saja.
Presiden Eksekutif Aramco Amin An Nasir menjelaskan bahwa hasil produksi minyak dan minyak mentah di kilang-kilang migas Aramco masih cukup besar dan pada September 2023 ini, produksi minyak Arab Saudi mencapai 9 juta barel setiap hari.
“Walaupun terdapat kebijakan pengurangan produksi minyak, pasokan untuk para mitra Aramco masih cukup,” jelasnya dikutip situs berita energi At Taqa Net pada Jumat, 11 Agustus 2023.
Arab Saudi sejak Juli 2023 mengurangi produksi minyak sebesar 1 juta barel setiap hari, sesuai keputusan OPEC+ guna menstabilkan harga minyak.
Rencananya, minyak mentah yang diekspor Arab Saudi ke China akan disuling di kilang-kilang minyak yang ada di China. (Muqoddas)
