SENAYAN POST – Pihak Bank Syariah Indonesia (BSI) mengungkapkan kebocoran data yang terjadi baru-baru ini disebabkan oleh serangan ransomware.
Serangan ransomware tersebut menyerang komputer-komputer di kantor cabang.
Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyatakan serangan ini terjadi kepada komputer kuno.
Baca Juga: Baekhyun, Xiumin, dan Chen Laporkan SM Entertainment ke Fair Trade Commision, Ini Kata Agensi
Dia menyampaikan bahwa komputer kuno tersebut belum sepenuhnya diperbarui pasca merger bank syariah BUMN.
Dalam hal ini, komputer lama dengan akses USB dapat menjadi pintu masuk bagi virus.
Menanggapi hal ini, BSI sedang melakukan investigasi menyeluruh terkait kejadian tersebut.
Selain komputer, BSI juga melakukan peremajaan terkait pejabat di bidang keamanan data dan sistem IT.
Mereka telah mengangkat dua direktur baru, yaitu direktur IT dan direktur risiko, yang sebelumnya berasal dari Bank Mandiri.
Direktur risiko yang baru sebelumnya menjabat sebagai Kepala Divisi Keamanan IT di Bank Mandiri.
Baca Juga: Mahfud MD Minta Denny Indrayana Jaga Anies Baswedan Jelang Pemilu 2024, Ini Alasannya
BSI berencana meningkatkan kualitas keamanan sistem IT mereka agar sejajar dengan Bank Mandiri.
Proses ini diperkirakan akan memakan waktu kurang lebih 3 bulan hingga satu tahun.
Artikel Terkait
Mahfud MD Minta Denny Indrayana Jaga Anies Baswedan Jelang Pemilu 2024, Ini Alasannya
Baekhyun, Xiumin, dan Chen Laporkan SM Entertainment ke Fair Trade Commission, Ini Kata Agensi
Ternyata Yamaha Masih Jual Motor Bebek Yamaha Vega Force, Ini Kelebihannya
Siswi SMP Berinisial SFA Dilaporkan Pemkot Jambi ke Polisi, Apa Alasan Mahfud MD Langsung Turun Tangan?
3 Dirjen Kominfo Diperiksa Terkait Korupsi BTS 4G, Ungkap Fakta Baru?