Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Coach Nova Arianto Tak Kuasa Tahan Tangis

SENAYAN POST - Nova Arianto yang menjadi tim pelatih Timnas Indonesia tak kuasa menahan tangis saat tahu Indonesia batal menjadi tuan rumah Piala Dunia U20 oleh FIFA.

Dalam unggahan Instagramnya, Coach Nova Arianto mengatakan bahwa dirinya merasakan apa yang dirasakan pemain Timnas Indonesia yang batal tampil di turnamen Piala Dunia U20 yang akan digelar Mei mendatang.

Lebih lanjut, Nova Arianto mengungkapkan bahwa pemain Timnas Indonesia dan ofisial sudah mengorbankan banyak hal untuk persiapan Piala Dunia U20.

Baca Juga: Ganjar Pranowo 'Pupuskan' Harapan Timnas Indonesia U20, Hokky Caraka: Batu Lompatan Kita Dihancurin Bapak

"Akhirnya air mata ini harus jatuh karena saya bisa merasakan apa yang dirasakan pemain-pemain muda ini. Di mana semua kerja keras dan pengorbanan yang sudah dilakukan selama ini menjadi sia-sia," tulisnya pada 30 Maret 2023, dikutip SenayanPost.com dari Instagram pribadinya.

Tadinya, turnamen ini akan menjadi salah satu ajang Tim Garuda Muda untuk menambah pengalaman dan jam terbang.

Diketahui, Indonesia tidak lolos di babak kualifikasi Piala Dunia U20 dan mendapat kesempatan untuk ikut serta karena menjadi tuan rumah.

Baca Juga: Indonesia Dicoret FIFA dari Tuan Rumah Piala Dunia U20, Erick Thohir: Kita Harus Tegar

"Piala Dunia U20 seharusnya bisa menjadi jembatan bagi pemain muda untuk bermain di luar negeri tetapi kesempatan itu akhirnya sirna," lanjutnya.

Meskipun sedih dan kecewa, Nova tetap terus menyemangati anak asuhnya karena perjalanan masih panjang.

"Lanjutkan perjuangan kalian karena perjalanan kalian masih panjang. Kalian pasti punya mimpi yang lain dan itulah yang harus kalian perjuangkan," jelasnya.

Baca Juga: Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U20, Gibran Rakabuming: Jangan Sedih, Pak Erick Thohir...

Coach Nova Arianto tak kuasa tahan tangis begitu tahu Indonesia dicabut statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U20. (Tangkapan layar Instagram.com/@novarianto30)

Saat ini, pihaknya berharap Indonesia tidak dijatuhkan sanksi akibat insiden ini.